Lumba-Lumba
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas, selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi
yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit
lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga
lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar,
sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan
lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian
diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerebat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba.
Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh
induknya agar bias menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan
untuk bernafas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernafas melalui lubang
udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping
sangat sesuai untuk berenang. Induk lumba-lumba menyusui anaknya dengan
susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat
besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya,
sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga
hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba
memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.
Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan.
Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur
nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah
tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu.
Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah
ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara didalam
air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan
kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan.
Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik
lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sekarang, manusia senang berenang
di laut bersama binatang yang pandai dan bersahabat seperti
lumba-lumba. Lumba-lumba harus berhati hati terhadap ikan hiu yang
mungkin menyerang mereka sewaktu waktu. Mereka melindungi diri dengan
gigi giginya, terkadang mereka menggunakan paruhnya sebagai pelantak.
Manusia dapat menjala banyak sekali ikan bagi lumba-lumba untuk
makanannya. Terkadang, lumba-lumba tertangkap oleh jaring nelayan.
Mereka tidak dapat menghirup napas di permukaan, akibatnya mereka
tenggelam. Ketika bahan kimia yang berbahaya dibuang ke laut, limbah itu
bisa meracuni makanan yang dimakan lumba-lumba. Pembangunan waduk di sungai dan pengeringan danau hanya menyisakan sedikit tempat bagi binatang seperti lumba-lumba Brazil untuk hidup.
Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia
yang cerdas. Lumba-lumba dapat menolong manusia, bila lumba-lumba
sudah terlatih, bahkan lingkaran api pun dapat mereka terobos. Singa laut,
spesies primata, ikan paus dan anjing juga termasuk binatang yang
cerdas. Lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai
atraksi dan mereka juga dapat berhitung, tetapi Lumba-lumba liar belum
dapat melakukan berbagai atraksi. Sekarang ini, lumba-lumba dan ikan
paus sudah langka, maka lumba-lumba dan ikan paus harus dilindungi.
Lumba-lumba dan ikan paus telah mulai dilindungi di seluruh dunia.
Fakta unik lumba lumba
Lumba lumba, hewan mamalia air yang satu ini tak asing lagi bagi
kita semua, melambangkanpersahabatan dan juga sosoknya yang ramah, lucu
dan imut membuat manusia cepat akrab dan menyukai hewan yang satu ini.
Banyak pihak memanfaatkan lumba lumba, seperti pihak militer AS yang
pernah melakukan percobaan terhadap lumba lumba untuk misi Spionase
(mata mata). Lumba lumba memiliki kemampuan unik yang sesungguhnya bila
kita sebagai manusia jeli bisa menangkap maksut dari perubahan
perilaku lumba lumba tersebut.
Kemampuan unik nya tersebut antara lain, suka menolong manusia yang
kebetulan tersesat atau terombang ambing di tengah laut ( biasanya
lumba lumba menolong dan membimbing menuju perairan), selain itu bisa
juga mengetahui kapan bencana gempa akan terjadi.
Semua itu memungkinkan karena lumba lumba merupakan hewan yang
sangat mudah untuk dilatih. diperkirakan terdapat antara 30 sampai 40
jenis lumba-lumba, 5 diantara nya merupakan lumba lumba yang hidup di
air tawar. Walaupun mereka hidup di dalam air, lumba-lumba adalah
mamalia yang bernafas melalui blowhole,yang terletak di bagian atas
kepala mereka.
Beberapa jenis lumba-lumba harus naik ke permukaan untuk bernafas
setiap 20 sampai 30 detik. Lumba-lumba sangat sosial, gemar bermain,
teliti, dan cerdas. Mereka hidup dalam kelompok atau keluarga yang
disebut Pods. Lumba lumba berisitirahat dengan hanya mengaktifkan
setengah dari otak mereka, dan mata nya terbuka sebelah.
Hal ini memungkinkan mereka untuk naik ke permukaan untuk bernafas
dan untuk melindungi diri dari predator. lumba lumba jantan biasa
disebut Bulls (banteng) sedangkan betina nya di sebut Cows (sapi).
Lumba-lumba dapat mencapai kecepatan 60 km/jam nya atau 37 mph. Selain
itu Kedua sisi otak lumba-lumba bekerja secara terpisah.
Selama 8 jam, kedua sisi otak itu sadar. Kemudian sisi yang kiri
akan tidur selama 8 jam. Setelah sisi itu terbangun, sisi yang kanan
akan tidur selama 8 jam. Dengan demikian lumba-lumba bisa tidur selama 8
jam tanpa harus berhenti secara fisik dan terus berenang.
Lumba lumba menggunaka suara untuk indera penglihatan nya, menggunakan
suara untuk mencari kearah mana dia harus berenang mencari makan, yang
unik saat lumba lumba mengeluarkan suara nya untuk mencari ikan ikan
kecil makanan nya, maka ikan ikan kecil itu akan tidak berdaya.
Fakta lain yang mungkin teman teman sering mengetahuinya adalah
mereka suka mengiringi kapal kapal yang berlayar di tengah lautan di
sisi kiri kanan lambung kapal, nah hal ini tentu saja menjadi tontonan
tersendiri bagi penumpang kapal dan saya sendiri pernah merasakan nya
pada saat berlayar melintasi perairan kupang.
Beberapa tahun belakangan ini, banyak ikan lumba lumba diburu untuk
dijadikan bahan makanan oleh karena memiliki khasiat kesehatan. Hal ini
sungguh sangat menyedihkan dikarenakan bisa memulai kepunahan hewan
lucu itu dari muka bumi, sering saya dengar mereka terdampar di pesisir
pantai karena akibat dari terganggunya sistem navigasi yang di
karenakan gelombang panas atau adanya gangguan lain di laut.
Bila gendang telinga binatang itu rusak, mereka akan kehilangan
arah, dan kemudian muncul ke permukaan lalu berenang tak tentu arah.
Lindungi Lumba lumba !!!
Sumber :
RifkyPanzer™ – achtungpanzer.blogspot.com
JENIS LUMBA-LUMBA
Dari hasil penelitian mamalia laut di perairan Indonesia terdapat 10
jenis lumba-lumba yang hidup diperaiaran laut, satwa ini terdapat dari
Selat Malaka hingga Laut Banda dan Laut Arafura. Ada juga jenis
lumba-lumba yang beradaptasi di perairan Sungai Mahakam, Kalimantan
Timur yaitu jenis pesut (Orcaella brevirostris).
Tapi sayang potensi mamalia laut baik lumba-lumba, duyung maupun
paus telah lama menjadi incaran para pemburu baik masyarakat lokal yang
memburu untuk diperjual belikan maupun tidak menutup kemungkinan
kapal-lapal asing yang sengaja memburu disekitar peperairan Indonesia.
Hal ini jelasjelas illegal karena secara hukum semua jenis lumba-lumba (Orcaellasp)
dilindungi yakni: Status perlindungan satwa ini adalah Dilindungi
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1999 Tentang
Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Berikut adalah jenis lumba lumba yang hidup di perairan Indonesia:
- Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncates,Montagus 1821)
Jenis lumba-lumba hidung botol atau bottlenose dolphin adalah jenis
odo yang paling kecil dan paling dikenal bisa dipergunakan dalam
pertunjukan/ animal show. Tubuhnya tegap dengan moncong yang pendek
dengan sirip punggung (dorsal fin) tinggi dibagian tengah punggung dan
berujung agak bengkok seperti sabit. Warna kulit abuabu terang hingga
agak hitam pada bagian punggung dari sisi-sisi berbayang ke arah putih
pada bagian perut.
Pada bagian perut dan sisi bagian bawah terkadang berbintik-bintik
dan ada sebuah garis gelap dari mata ke fliper juga bila diamati dengan
seksama dalam jarak yang dekat terdapat tonjolan berwarna redup pada
bagian punggung. Seringkali terdapat sebaran warna abu-abu pada tubuh,
khususnya pada muka dan adri apex melon kelubang hidung (blowhole).
Lumbalumba ini memiliki 18-26 pasang gigi yang tegak pada tiap rahang.
Lumba-lumba dewasa memiliki panjang tubuh 1,9-3,8 m panjang tubuh
lumba-lumba jantan lebih panjang dari pada betina dan bayi lumba-lumba
pada waktu lahir 1-1,3 m. Lumbalumba hidung botol hidup berkelompok,
jumlah anggota biasanya kurang dari 20 ekor sering kali mereka juga
dalam jumlah kelompok besar mencapai ratusan ekor.
Pada beberapa perairan mereka hidup dengan home range (daerah
jelajah) terbatas tetapi pada perairan lainnya mereka juga bermigrasi
dengan daerah jelajah yang lebih luas. Induk dan anak lumba-lumba
selalu beasosiasi kuat dalam suatu kelompok, tetapi sering kali banyak
didapati lumba-lumba dewasa berada dalam asosiasi dengan kelompok lain.
Hal inilah membuktikan bahwa mereka memiliki daya adaptasi yang tinggi
sehingga banyak yang dipelihara secara bebas dan mudah dilatih karena
kecerdasan mereka yang tinggi.
2.Lumba-lumba totol (Stenella Attenuate,Gray 1846)
Lumba-lumba ini biasa disebut patropical spotted dolphin ini
memiliki bentuk tubuh lebih ramping dengan moncong yang panjang dan
tipis, yang terpisah dari melon oleh sebuah lipatan yang jelas. Sirip
punggung sempit, berbentuk sabit dan biasanya runcing ujungnya.
Pada waktu lahir tidak akan terlihat bintik-bintik ketika menjelang
dewasa mulai muncul dengan warna yang bervariasi dalam bentuk pola
lembaran pada punggung, yang menyempit ke arah kepala dan tersapu pudar
pada bagian depan sirip dorsal (punggung). Warna samping bawah dan
bagian perut pada dada lumba-lumba dewasa berwarna abu-abu, sedang
bibir dan ujung moncong berwarna putih.
Sebuah garis melingkari mata berwarna abu-abu gelap dan berlanjut
menuju apex melon. Jenis lumbalumba ini mempunyai 34-38 gigi yang
ramping dan tajam. Lumba-lumba totol dewasa panjangnya mencapai 1,6-2,4
meter untuk betina dan jantan 1,6 – 2,6 meter.
Lumba-lumba dari populasi lepas pantai dapat mencapai berat tubuh
120 kg, tetapi lebih kecil dari populasi lumba-lumba pantai. Pada saat
lahir panjangnya mencapai 85 cm.
Lumba-lumba ini adalah salah satu jenis yang populasinya tinggi
diperairan tropis Pacific Timur dan mereka hidup bergabung
(berasosiasi) dengan ikan tuna, lumba-lumba Spinder dan predator pelogis lainnya. Para nelayan memanfaatkan keberadaan satwa ini dalam menemukan gerombolan tuna secara efisien.
Ukuran kelompok lepas pantai dapat mencapai kurang dari 100 ekor
untuk kelompok pantai, tetapi untuk kelompok lepas pantai dapat
mencapai ribuan ekor. satwa yang suka berkelompok ini tergolong jenis
perengang yang ulung dan sering berakrobat dan mengikuti haluan kapal.
Lumb-lumba ini memeakan ikan-ikan pelagis dan cumi-cumi terutama pada siang hari (Jefferson, 1993).
Penyebaran lumba-lumba ini disekitar perairan laut tropis, mereka tersebar diantara garis lintang 40o LU dan 40o
LS, meskipun konsentrasi tersebar dilintang rendah dari kisaran
tersebut. Di Indonesia mereka dijumpai di Laut Banda, Halmahera, Pulau
Sohor, Irian Jaya, Selat Malaka, pantai Barat Sumatera, Ambon, Laut
Sawu, dan Maluku.
3.Lumba-lumba paruhpanjang (Stenella longirostris, Gray 1828)
Lumba-lumba ini disebut juga Spinner Dolphin memeiliki tubuh
yang ramping dengan moncong yang sangat jelas panjang dan tipis.
Kepala juga sangat ramping pada bagian depan melon. Sirip punggung
berkisar antara sabit hingga segitiga. Pada jantan dewasa terkadang
sirip punggungnya miring kedepan hingga nampak seolah-olah sedang
bergerak kearah belakang, dan batang ekor nampak sangat tebal dengan
pelebaran jaringan penyambung kulit tambahan belakang (anal beel).
Lumba-lumba spinner biasanya memiliki garis gelap dari mata ke
fliper serta warna gelap pada bibir dan ujung moncong. Pola warna pada
tubuhnya ada 3 bagian, yaitu lembaran warna abu-abu gelap pada
punggung, warna abu-abu terang pada sisi tubuh dan warna putih pada
perut, dengan sedikit perbedaan pada jantan dan betina. Lumba-lumba ini
memiliki 45- 62 pasang gigi yang sangat kecil dan runcing pad tiap
rahang.
Ukuran gigi ini lebih kecil dari lumbalumba jenis
lainnya. Ukuran lumba-lumba yang baru lahir panjangnya 75-80 cm,
sedangkan pada satwa dewasa mencapai 2 m (betina) – 2,4 m (jantan).
Dengan berat tubuh dewasa mencapai 77 kg. Perilaku jenis Spinner dolphin
kebiasaanya berlompatan dari permukaan air dan berputar hingga 7 kali
pada sumbu panjang tubuhnya sebelum kembali jatuh ke dalam air.
Ukuran kelompok lebih kecil dibandingkan dengan jenis lumbalumba
yang lain mereka 50 hingga beberapa ribuan ekor mereka berasosiasi
dengan lumba-lumba jenis Sttenuata di bagian Timur Pacific. Mereka
menghabiskan waktu makan dimalam hari dengan memangsa ikanikan lapisan
tengah dan cumi-cumi dan beristirahat pada sebagian waktu disiang hari.
Penyebaran lumba-lumba ini mencakup wilayah laut tropik dari subtropik dikedua bumi, pada batas Lintang 40o LU dan 40o
LS. Di Indonesia lumba-lumba ini hampir bisa kita temukan diseluruh
perairan terutama di Laut Jawa, Sumatera, Selat Malaka, P.Lembata,
Halmahera, Selat Suna, Maluku hingga Irian Jaya.
4.Lumba-lumba bergaris (Stenella coeruleoalba, Meyen 1833)
5.Lumba-lumba biasa (Delphinus Delphis, Linnaeus 1758)
6.Lumba-lumba fraser (Lagenodelphis hosei, Fraser 1758)
7.Lumba-lumba putih cina (Sausa Chinensis, Osbeck 1765)
8.Lumba-lumba gigi-kasar (Steno Bredanensis, Lesson 1828)
9.Lumba-lumba abu-abu (Grampus Griseus, Cuvier 1812)
10.Lumba-lumba pink
Lumba-lumba yang kita ketahui biasanya berwarna abu-abu. Namun selain
warna abu2, ada juga lumba-lumba yang berwarna pink (pink dolphin).
Lumba-lumba berwarna pink ini merupakan spesies yang langka yang hidup
di perairan amazon.
Saat
muda, lumba2 ini berwarna kelabu, tapi menginjak dewasa, warna abu-abu
akan digantikan warna pink yang dominan, hingga abu-abunya tinggal
berupa bintik bintik di sana-sini. Proses ini akan berlangsung terus
sampai berubah total menjadi warna pink.
Spesies ini sangat bersahabat, namun lumba2 ini terancam kepunahan
akibat ulah manusia, beberapa orang mempercayai bahwa mata dan gigi
lumba ini memiliki kekuatan magis.
Bagi yang tertarik ingin melihat Lumba-lumba pink ini, yang terdekat ada di singapura (sentosa island) atau di hongkong.
11.Pesut (Orcaella brevirortris, Gray 1866)
Tidak ada catatan fosil. Pesut pertama kali dideskripsikan oleh Sir Richard Owen
tahun 1866 berdasarkan satu spesiemen yang ditemukan tahun 1852, di
pelabuhan Vishakhapatnum di pantai timur India. Pesut adalah satalh satu
spesies dari genus Orcaella. Kadang-kadang pesut terdaftar dalam beragam famili yang terdiri dari ia sendiri dan pada Monodontidae dan dalam Delphinapteridae. Sekarang ada persetujuan bahwa pesut termasuk famili Delphinidae.
Secara genetis, pesut berhubungan dekat dengan paus pembunuh. Nama spesies brevirostris berasal dari bahasa Latin
yang berarti berparuh pendek. Tahun 2005, analisis genetik menunjukkan
bahwa lumba-lumba sirip pendek Australia merupakan spesies kedua dari
genus Orcaella.
Seluruh tubuh berwarna kelabu hingga biru tua, bagian bawahnya
berwarna lebih pucat. Tidak ada pola yang khas. Sirip punggung kecil
dan membulat di tengah punggung. Dahinya tinggi dan membulat; tidak
bermoncong. Sirip tangan lebar membulat. Spesies di Kalimantan yang
mirip adalah Porpoise tak bersirip, Neophocaena phocaenoides, mirip tapi tidak punya sirip punggung: lumba-lumba bungkuk, Sausa chinensis, lebih besar, moncong lebih panjang dan sirip punggung lebih besar.
Dalam berbagai bahasa Orcaella brevirostris (nama Latin) adalah: Inggris: Irrawaddy dolphin, Dialek lokal Chilika: Baslnyya Magaratau Bhuasuni Magar (lumba-lumba penghasil minyak), Oriya: Khem dan Khera[2], Perancis: Orcelle, Spanyol: Delfín del Irrawaddy, Jerman: Irrawadi Delphin, Burma: Labai, Indonesia: Pesut, Melayu: Lumbalumba, Khmer: Ph’sout, Lao: Pha’ka and Filipino: Lampasut.[3] Dalam bahasa Thai, salah satu namanya adalah pía loma hooa baht, karena kepalanya yang membundar dianggap menyerupai mangkuk rahib Budhha, hooa baht.[4]
Penampilan pesut mirip dengan beluga, meski lebih berkerabat dengan orka. Spesies ini mempunyai melon
(jaringan berlemak dan berminyak di kepala). Moncongnya tidak khas.
Sirip punggung yang terletak dua pertiga posterior di punggung, pendek,
tumpul, dan segitiga. Sirip tangan panjang dan lebar. Secara
keseluruhan ia berwarna cerah, namun lebih putih di bawah tubuh
daripada di punggung. Pesut dewasa beratnya lebih dari 130 kg dan
panjangnya 2,3 m psaat dewasa. Panjang maksimum yang tercatat adalah
jantan 2,75 m dari Thailand.[4]
Lumba-lumba ini dianggap mencapai kedewasaan seksual pada 7 sampai 9
tahun. Di belahan bumi utara, perkawinan dilaporkan berlangsung pada
bulan Desember sampai Juni. Masa hamilnya 14 bulan, melahirkan seekor
anak setiap 2 hingga 3 tahun. Saat lahir panjangnya 1 m dan beratnya 10
kg. Anak itu disapih setelah berumur dua tahun. Umur pesut dapat
mencapai 30 tahun.
Morfologi dan Anatomi
Masih banyak masyarakat menyebut Lumba-lumba sebagai ikan
Lumba-lumba, karena hidup di air dan berenang bergerombol seperti ikan
pada umumnya. Sebenarnya Lumbalumba adalah bangsa mamalia/satwa
menyusui, sama seperti kambing maupun sapi.
Satwa Lumba-lumba dan paus dengan bentuk badan seperti ikan termasuk bangsa Cetacea yang hidup diperairan. Untuk memudahkan bergerak di air tubuh Lumba-lumba seperti torpedo atau streamline
dan sangat hidrodinamis dengan ujung tubuhnya yang meruncing dan
langsing sehingga bergerak dalam air tanpa hambatan yang berarti. Untuk
bergerak dalam air, Lumba-lumba dilengkapi siri-sirip dada, sirip
punggung dan posisi sirip ekornya mendatar tidak tegak/berdiri serta
bergerak naik dan turun untuk membantu mendorong tubuhnya pada saat
berenang.
Tubuhnya stabil sekitar 37°C bernafas menggunakan paruparu,
dilengkapi dengan sebuah lubang pernafasan yang berkatup dibagian atas
kepala dan satwa ini memiliki satu set gigi yang sama seta tidak
memiliki gigi seri.
Biologi dan Perilaku
Masa bunting setiap jenis Lumba-lumba berbeda antara 10-12 bulan.
Bayi lumba-lumba yang baru lahir memiliki panjang tubuh antara 75-120
cm. Makanan lumba-lumba adalah jenis-jenis ikan kecil mereka bisa
memakan 6-10 kg disetiap harinya. Lumba-lumba memiliki penglihatan
indra penciuman yang buruk sehingga kurang mendukung aktifitasnya.
Sebagai gantinya, lumba-lumba memiliki sistem sonar yang berfungsi
untuk mengenal obyek dan lokasi didalam air (ekolokalisasi) menggunakan
pancaran frekwensi suara. Sasaran akan terdeteksi berdasarkan pantulan
frekwensi yang diterima bagian tertentu dibawah rahang bawah untuk
diteruskan ke otak tentunya dibantu organ melon berbentuk bulat yang
terbuat dari minyak dan berfungsi mengarahkan frekwensi yang sangat
tinggi ke arah sasaran.
Ekolokalisasi yang dimiliki lumba-lumba jauh lebih baik dibandingkan
dengan pada peralatan pesawat terbang dan kapal selam bertenaga atom.
Frekwensi lumbalumba ditunjang oleh kemampuan penggunaan yang lebih
luas dari pada manusia yaitu pada frekwensi 750_300.000 getaran
per-detik.
Lumba-lumba sebagai satwa Atraksi
Kebiasaan satwa ini melompat dan berkelompok diatas permukaan laut
merupakan pemandangan yang mengasyikkan. Kita sering melihat
seolah-olah mereka mengejar kapalkapal ikan sambil berkejaran dan
berlompatan, perilaku ini adalah usaha mereka untuk mengejar kelompok
ikan atau sedang melakukan migrasi ketempat lain secara berkelompok.
Perilaku ini juga digunakan nelayan sebagai indikator ada kelompok
ikan-ikan lain disekitar daerah tersebut, maka dari itu tak heran
lumba-lumba ini adalah sahabat para nelayan diperairan. Satwa ini bayak
juga dimanfaatkan sebagai satwa atraksi karena kepintaran dia dan
kelucuan perilakunya, yang biasa dibuat atraksi adalah jenis Lumbalumba
Hidung-botol Tursiop aduncus dan pesut Orcaela brevirostris.
Dengan volume otak yang besar, lumba-lumba memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih baik dibandingkan satwa mamalia lainnya. Selain
mereka biasanya dilatih berenang sambil membawa bola dan melompat
melewati lingkaran api, mereka juga bisa menari mengikuti irama musik
dan berhitung ringan, tak sedikit juga pada saat mereka dipaksa pelatih
atraksi mengikuti perintahnya mereka terluka terkena api yang sengaja
dinyalakan dilingkaran besi yang dililit kain dan disulut api dan bisa
dipastikan air sebagai media berenang.
Pada saat atraksi/air kolamnya bukan dari air laut sebagai mana
habitat aslinya melainkan air tawar yang biasa manusia manfaatkan
dicampur garam selain itu mereka juga mengalami penyimpangan perilaku
alami dari satwa yang biasa mencari makan sendiri dihabitatnya mereka
menjadi satwa peminta-minta (mengemis) karena lumba-lumba dibiasakan
untuk melakukan perintah pelatih terlebih dahulu kalau ingin
mendapatkan makanan. Tak heran kalau setiap orang (pelatih/ pengunjung)
menjulurkan tangan ke arah kolam lumba-lumba akan muncul karena mereka
akan diberi makan.
Bisa dipastikan awal dari perilaku ini lumba-lumba diintimadasi
sengaja tidak diberi makan beberapa waktu sampai lumba-lumba akan
melakukan apapun untuk mendapatkan makanan. Hal inilah yang tidak
sesuai dengan perilaku alaminya pada waktu dialam, lumbalumba dialam
bisa mencari makan sendiri, mencari pasangannya sendiri, berenang dan
melakukan manufer sebagai mana ciri khas mereka bergerombol dengan
puluhan lumbalumba yang lain dengan jarak tempuh yang tidak terbatas
disamudra luas.
Suara Satwa (Agus Priyono), Lumba-lumba di Indonesia
Ikan lumba-lumba hidung botol ternyata bisa membantu terapi
pengobatan untuk beberapa jenis penyakit. Di antaranya, stroke, autis,
kanker, bahkan hingga down syndrom atau depresi berat. Bagaimana
rasanya diterapi oleh lumba-lumba? Bisa rasa takut atau geli.
Ternyata ikan lumba-lumba yang dikenal sebagai mamalia sahabat
manusia itu bisa membantu pengobatan terapi untuk jenis penyakit yang
belum ada obatnya, Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan Departemen
Kelautan dan Perikanan (DKP), Aryo Hanggono, menyatakan bahwa saat ini
tim peneliti dari lima bidang keilmuan, yakni biologi kelautan,
kedokteran hewan, psikologi, kedokteran, dan akustik sedang melakukan
penelitian terhadap lumba-lumba yang membantu terapi pengobatan untuk
beberapa pasien yang bertempat di salah satu hotel di Bali.
“Kami mencoba mencari penjelasan ilmiah mengapa ikan lumba-lumba bisa membantu pengobatan,” katanya.
Penelitian yang dimulai semenjak 3 – 4 bulan yang lalu ini, kata
dia, memang menunjukkan hasil positif. Buktinya pada uji terhadap salah
seorang tokoh masyarakat Bali yang menderita stroke lumpuh kaki tampak
menunjukkan perbaikan. Ketika sebelum terapi kaki tidak bisa
digerakkan, namun setelah menjalani terapi akhirnya kakinya bisa
digerakkan, bahkan saat ini si pasien sudah bisa berjalan kaki. Lama
terapi pertama bagi pasien stroke ini adalah 10 hari dan selesai pada
akhir 2007 kemarin. Namun pada awal 2008 ini, terapi pasien stroke itu
dilanjutkan kembali. Kenyataannya, si pasien yang sudah berumur itu,
kini sudah mulai bisa berjalan kembali.
“Ikan lumba-lumba itu memiliki kemampuan melakukan terapi baik
melalui totokan, gigitan halus, kibasan tubuh, serta gelombang suara
dari ikan ini,” paparnya.
Selain itu uji juga dilakukan kepada salah seorang pasien yang
mengidap kanker. Untuk pasien penyakit kanker saat ini terapi sudah
berjalan selama seminggu. Aryo menyatakan, penjelasan mengenai tata
cara ikan lumba-lumba memberikan terapi memang agak unik. Yakni,
seorang pasien yang akan menjalani terapi harus ikut berenang dengan
ikan lumba-lumba. Pasien tersebut dengan menggunakan pelampung ikut
berenang dalam kolam air laut di mana lumba-lumba itu berada.
Untuk tahap pertama, biasanya tahap adaptasi di mana lumba-lumba
hanya mengitari pasien yang mengapung di kolam. Baru tahap berikutnya,
lumba-lumba akan menunjukkan reaksi dan mencoba berkomunikasi dengan
pasien. Mulai totokan di kaki, tubuh, kepala, gigitan lembut, bahkan
kibasan tubuh. Uniknya, bagian tubuh pasien yang ditotok atau disentuh
oleh ikan lumba-lumba itu setiap harinya berbeda, sehingga tampak
sistematis. Seolah ikan yang biasa dilatih untuk atraksi permainan ini
tahu di mana letak saraf pasien yang mengalami sakit.
“Ini bukan pengobatan alternatif. Melainkan hanya komplemen. Jadi
pengobatan medisnya tetap jalan. Terapi lumba-lumbanya juga jalan. Ini
masuk kategori bioakustik,” paparnya.
Penelitian terhadap potensi ikan lumba-lumba sebagai terapi ini
memang akan terus dikembangkan. Bahkan kata dia, pada program
penelitian tahun 2008 ini diprioritaskan untuk mengetahui pola spektrum
dari gelombang suara lumba-lumba untuk pengobatan. Yakni pola seberapa
besar spektrum frekuensi gelombang suara dari lumba-lumba itu untuk
terapi berdasarkan jenis penyakit si pasien. Sebab, dari hasil rekam
sonar frekuensi gelombang suara memang ada yang berbeda untuk tiap
jenis penyakitnya.
Untuk itu para peneliti berniat untuk mengetahui polanya. “Sebab
ternyata spektrum gelombang suara yang dikeluarkan ikan ini menunjukkan
pola yang berbeda untuk jenis penyakit yang berbeda pula. Inilah yang
masih kita pelajari,” paparnya.
Di dunia medis, memang selama ini ada asumsi bahwa ikan lumba-lumba
bisa membantu terapi. Namun itu hanya sebatas kepercayaan, dan belum
ada pembuktian ilmiah. Bahkan Amerika Serikat juga meneliti ikan ini
secara serius yang langsung ditangani oleh angkatan laut negara Paman
Sam tersebut. Tentu saja, ikan lumba-lumba untuk sirkus dan terapi cara
melatihnya berbeda.
Menurut Aryo, ikan lumba-lumba yang bisa dilatih untuk melakukan
terapi adalah jenis jantan. Apabila riset ilmiah terhadap ikan ini
berhasil, maka itu akan sangat potensial bagi dunia pengobatan di
Indonesia. Sebab lautan di Indonesia memang melimpah ikan lumba-lumba
jenis hidung botol. Namun tentu cara penangkapannya akan menemui
kesulitan. Apalagi jika yang ditangkap adalah lumba-lumba betina guna
dikembangbiakkan. Sebab biasanya perilaku ikan yang berkelompok ini,
betina biasanya dilindungi oleh banyak lumba-lumba jantan.
“Kami berencana menangkap empat ekor ikan lumba-lumba tahun ini,
untuk kemudian kami teliti dan kembangbiakan di pusat penelitian kami
di Bali,” ujarnya.
Peneliti Bioakustik DKP, Agus Cahyadi menyatakan bahwa fokus
penelitian tahun 2008 ini tidak hanya dilakukan kelanjutan terapi namun
juga komparasi dengan hasil pengobatan medis. Sehingga dilakukan
pembuktian secara medis atas hasil terapi yang dilakukan oleh pasien
subyek penelitian. Selain itu juga dilakukan analisa spektrum akuistik
gelombang suara yang dikeluarkan ikan lumba-lumba per perlakuan terapi.
Yakni berapa besar gelombang suara yang dikeluarkan apabila untuk
badan atau kepala pasien.
Meski demikian, Agus mengaku belum bisa memecahkan rahasia mengapa
ikan lumba-lumba bisa mengerti bagian tubuh yang sakit dari si pasien
sehingga melakukan perlakuan terapi di sana. “Kita masih dalam
pengkajian mengapa lumba-lumba seolah tahu di mana bagian tubuh pasien
yang sakit. Mereka mencari sendiri dan tidak ada yang mengarahkan,”
tandasnya.
Buktinya menurut dia, bottle nose dolphin atau tursiops truncactus
itu bisa bekerja dengan baik. Selama 10 kali terapi yang diberikan
kepada 13 anak penyandang autis. Untuk penelitian ini, Tim DKP
melibatkan pakar psikologi Australia, Jepang, dan Indonesia untuk
menganalisa perkembangan mental si pasien.
Agus menjelaskan melalui 10 kali terapi pada penderita autis, dari 8
kriteria yang dinilai, 3 di antaranya menunjukkan hasil memuaskan.
Yakni, terkait emosi, kontak mata, dan ketenangan. “Lima kriteria
lainnya, yaitu kelincahan, motorik, rileksasi, fokus, dan perhatian
belum menunjukkan hasil,” tandasnya.
Untuk proses terapi, biasanya adaptasi membutuhkan waktu 1 hari.
Kemudian tahap selanjutnya, peneliti mengumpulkan rangkaian transmisi
suara lumba-lumba yang direkam melalui hidrophon. Setelah dilakukan
analisis bioakustik, dalam satuan tiap 30 menit terdapat spektrum
akustik gelombang optimal. Bioakustik, merupakan ilmu yang mempelajari
suara dalam air, baik yang ditransmisikan maupun yang diterima.
“Kami harus mengonfirmasikan dengan kalangan kedokteran potensi
frekuensi tersebut terhadap penderita stroke. Namun, terapi ini akan
dikembangkan untuk metode penyembuhan kanker,” ujarnya.(Abdul Malik/Sindo/mbs)
Untuk memenuhi Tugas 2 Ekologi Hewan Bio UMM
1xBet korean football odds
BalasHapus2bet offers you a huge range of odds in various sports. This site is 1xbet not suitable for bettors to place bets online. 1xBet korean football odds and bonuses